Senin, 07 Februari 2011

Sejarah SMPN 1 Cirebon



       1. ZAMAN PEMERINTAHAN HINDIA BELANDA 1925-1942
Menurut catatan yang dapat ditemukan Kepala Sekolah yang pertama kali menjabat dari tahun 1926 s/d 1037 berarti Sekolah ini dibangun pada Tahun 1925  dengan nama MULO.
Sekolah Menengah Pertama dengan bahasa pengantar bahasa Belanda pada waktu itu didirikan di atas sebidang tanah seluas 6.120 m2 lebih memiliki bangunan : . Ruang BP, Ruang Tamu, Ruang Kepala Sekolah, Ruang Kantor, Ruang Kesenian/Gambar ( sekarang dipakai kelas IXA ). Lima buah ruang kelas yang membujur dari Barat ke Timur ( sekarang dipakai ruang kelas IXB. IXC, IXD, IXE, dan IXF ) lima ruang kelas yang membujur dari Utara ke Selatan ( sekarang dipakai ruang kelas VIIIA, VIIIB: VIIIC, VIIID, dan VIIA ), Aula dan ruang penjaga sekolah ( sekarang kantin ). Rumah Kepala Sekolah ( sekarang dipakai rumah dinas Pemda ).
Adapun nama Kepala Sekolahnya berturut – turut :
1. Vander Mulen                          (1926-1937)
2. Agme                                       (1937-1938)
3. Vander Berg                            (1938 1939)
4. Nona Wear                              (1939-1940)
5. De Yong                                  (1940-1942)

       2.ZAMAN PENDUDUKAN JEPANG ( 1942 - 945 )
Bala Tentara Jepang datang ke Indonesia sangat cepat dibanding dugaan semula. Sekolah yang berbahasa pengantar bahasa Belanda itu secara serentak harus menggunakan pengantar bahasa Indonesia. Pada umumnya baik guru-guru maupun murid lebih mampu menggunakan pendapatnya dalam bahasa Belanda dari pada bahasa Indonesia yang walaupun sudah dicanangkan sejak tahun 1928 di Sekolah Dasar Vervola School ( Sekolah Lanjutan ) yang diajarkan adalah bahasa Melajoe Oemoem.
Guru dan murid sulit belajar bahasa Indonesia, Nippon-go ( bahasa Jepang ). Taiso. ( senam dan kegiatan - kegiatan lain}.
Nama sekolah pun di-.Jepang kan dari M.U.L.O menjadi Chu Gakko.
( Chu = Tengah, Gakko - Sekolah )
Pada waktu itu yang menjadi Kepala Sekolah bernama  Rd. Adjat Sudrajat.  (1942-1945).
Alumni Chu Gakko inilah yang yang boleh dikatakan menjadi pelopor diadakannya Reuni. Reuni terakhir yang diadakan oleh angkaian Chu Gakko adalah pada 19 Juli 1992 di Wisma Maritim Jalan Tuparev Cirebon.

       3.ZA.MAN  NEGARA  REPUBLIK INDONESIA
1.   Nama SMP 1 Cirebon
 Pemerintah Jepang menyerah kepada Sekutu pada pertengahan  Agustus 1945 dan pada tanggal 17 Agustus 1945 Indonesia menjadi Negara Merdeka. Nama atau bahasa Jepang yang cepat diterima oleh rakyat dimasa itu cepat pula dilupakan.
Nama Chu Gakko diubah menjadi Sekolah Menengah Pertama ( SMP Negeri Cirebon ).
Nama SMP Negeri Cirebon bertahan selama sepuluh tahun ( 1945-1955 ). Pada tahun ajaran 1955 pemerintah Republik Indonesia mendirikan sebuah SMP Negeri lagi di Cirebon yang diberi nama SMP Negeri 2 Cirebon dengan demikian sekolah kita menjadi SMP Negeri 1 Cirebon.
Tahun 1994 pemerintah memprogramkan wajib belajar 9 tahun, dengan demikian nama SMP perlu disesuaikan. Melaiui SK Mendikbud No. 034/0 : 97 tanggal 7 Maret 1997 nama SMP diubah menjadi SLTP.
   

1 komentar: